Senin, 14 Januari 2013

Sneijder? Bukan, Anak itu Bernama Marco Benassi

 Gambar via Interisti Indonesia
Forza Inter , La Grande Strama!!!!

Saga transfer terus bergulir, Inter tidak bisa terus menghamburkan uang untuk membeli pemain dengan bandrol mahal, FFP (Financial Fair Play) mewajibkan setiap tim menjaga keseimbangan pendapatan dan
pengeluaran, untuk tidak minus lebih ada 45 juta euro, peraturan ini membuat Inter seolah tak berkutik di bursa kali ini, Inter diperkirakan masih memliki minus 77 juta euro.

Apa yang dilakukan managemen tentu sudah sangat maksimal, memangkas gaji Sneijder , Cambiasso, untuk menyelamatkan krisis tim, tapi tak semudah itu, sang Jendral lapangan tengah Wesley Sneijder terang-terangan menolak penurunan gaji dari 6 juta ke 4 juta euro, situasi ini membuat management gerah, dan lebih memilih melego sang pemain daripada terus membayarnya dengan gaji mahal,keputusan ini bukan tanpa dasar, Sneijder sendiri lebih sering menderita cedera ketimbang membantu tim dilapangan.

Nama Galatasaray adalah nama paling berpeluang menggaet the Dutchman , sodoran kontrak dan gaji 5,3 juta euro + bonus disiapkan untuk playmaker Belanda tersebut, namun tawaran ini seolah tidak dihiraukan , dan membuat Presiden Moratti geram. Moratti : "Wesley harus segera memberi jawaban, Galatasaray atau betahan disini dengan pemotongan gaji" .

Sneijder Berada di Tribun saat pertandingan melawan Pescara

Rumor bahwa Inter akan menjual beberapa pemain, memang harus dimaklumi, karena tidak mungkin Inter membeli pemain tanpa menjual beberapa pemain yang dirasa tidak perlu. Situasi Schelotto sedikit lebih baik, dilansir CdS , transaksi sudah 70% berkat campur tangan Moratti, dan datangnya Paulinho akan semakin jelas jika Inter berhasil menjual Jonathan, Alvarez, dan Sneijder.

Ditengah peliknya situasi transfer yang membuat Interisti kerutkan hati, sebuah harapan datang tanpa terduga, bermain dengan pemain serba ada (Tanpa Ranocchia, Walter Samuel, Juan, Gargano, Nagatomo) , Inter berusaha memaksimalkan stok pemain yang ada .


Strategi diatas tentu sangat tabu, Cambiasso kembali ditempatkan sebagai Center Back didampingi Silvestre dan Chivu. Jonathan kembali menjadi starter karena stok pemain sangat terbatas, Zanetti digeser sedikit ke dalam. Belum pulihnya Milito membuat Palacio kembali mengisi Pos Striker. Satu pos kosong di lini tengah "terpaksa" dipercayakan pada pemuda kelahiran 8 September 1994 .


Keprcayaan Strama terbayar, pemuda kencur ini bermain impresif selama 90 menit, berduet dengan Il Capitano sebagai jangkar di lini tengah, Benassi membuat semua orang terpukau, kekuatan bertahan dan menyerang sama baiknya, akurasi passing bahkan mencapai 88% (untuk pemain seusia 18 Tahun). Benassi berhasil melakukan 2 kali Intercept, dan 8 kali tackle bersih.

Penampilan pemain bernomor punggung 24 ini benar-benar membantu permainan tim, keseimbangan tim yang dibangun bersama sang kapten membuat Inter semakin nyaman bermain, alhasil Inter berhasil memnangkan pertandingan 2-0 lewat Gol Palacio dan Guarin.



WhoScore.com memberi nilai 8,1 untuk penampilan apik Benassi, sedangakan Gazzetta mensejajarkan Benassi dan Palacio dengan nilai 7. Kembali Inter menemukan talenta berharga yang harus terus diasa. Forza Inter!!!!


0 komentar:

Posting Komentar